Sistem klasifikasi makhluk hidup mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Misalnya Pada awalnya insan hanya mengelompokkan flora kedalam dua kelompok, yaitu flora yang sanggup dimakan dan flora yang tidak sanggup dimakan.
Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut sistem penjabaran makhluk hidup untuk lebih maju, contohnya dengan adanya sistem taksonomi.
Klasifikasi Aristoteles meliputi 500 binatang dan membaginya dalam kelompok besar menurut darah merah (sebagian besar vertebrata) dan tak berdarah merah (sebagian besar hewan-hewan tak bertulang belakang).
Aristoteles menggunakan ciri-ciri embriologi, tingkah laku, dan ekologi untuk mengklasifikasi organisme, serta ciri-ciri struktur dan morfologi.
Aristoteles kadang- kadang tidak konsisten dalam melaksanakan klasifikasi, contohnya membagi makhluk hidup dalam kelompok terestrial (organisme darat) dan akuatik (air).
Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut sistem penjabaran makhluk hidup untuk lebih maju, contohnya dengan adanya sistem taksonomi.
Sejarah penjabaran makhluk hidup
Aristoteles (384–322 M) yakni tokoh penjabaran di zaman Yunani Kuno. Beliau menulis hasil pengamatannya dan menghasilkan denah klasifikasi.Klasifikasi Aristoteles meliputi 500 binatang dan membaginya dalam kelompok besar menurut darah merah (sebagian besar vertebrata) dan tak berdarah merah (sebagian besar hewan-hewan tak bertulang belakang).
Aristoteles menggunakan ciri-ciri embriologi, tingkah laku, dan ekologi untuk mengklasifikasi organisme, serta ciri-ciri struktur dan morfologi.
Aristoteles kadang- kadang tidak konsisten dalam melaksanakan klasifikasi, contohnya membagi makhluk hidup dalam kelompok terestrial (organisme darat) dan akuatik (air).
Sejak ditemukannya makhluk hidup gres oleh peneliti-peneliti, penjabaran Aristoteles digantikan oleh denah penjabaran yang baru.
Bagan penjabaran yang biasa digunakan ketika ini yakni sistem binomial nomenclatur. Sistem ini disusun oleh Linnaeus (1707–1778) dan dipublikasikan pada tahun 1735.
Klasifikasi Linnaeus ini sangat menarik alasannya yakni sangat fleksibel untuk menyerap/menerima spesies gres hasil penelitian terakhir. Oleh alasannya yakni itu, ia dianggap sebagai Bapak Klasifikasi.
Kaprikornus binomial nomenklatur artinya setiap jenis makhluk hidup punya nama ilmiah yang terdiri atas dua kata (diambil dari nama genus dan spesies) dengan bahasa latin.
Pada sistem penjabaran Linnaeus, bahasa latin digunakan secara universal untuk memberi nama organisme dan kelompoknya.
Para mahir biologi yang pertama kali mendeskripsikan suatu organisme namanya berhak diabadikan di simpulan nama organisme yang ditemukan.
Dalam bukunya, nama Linnaeus digunakan sebagai nama makhluk hidup yang ditemukan oleh Linnaeus. Jadi, namanya diabadikan di simpulan nama spesies yang ditemukan disingkat ‘L’.
Linnaeus melaksanakan ekspedisi dan menemukan 7.700 spesies flora dan 4.400 spesies binatang yang lalu distandarisasi dan diterapkan dalam sistem binomial nomenclatur. Linnaeus mengambil lambang dan dari deretan sebagai simbol jantan dan betina.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Bagan penjabaran yang biasa digunakan ketika ini yakni sistem binomial nomenclatur. Sistem ini disusun oleh Linnaeus (1707–1778) dan dipublikasikan pada tahun 1735.
Klasifikasi Linnaeus ini sangat menarik alasannya yakni sangat fleksibel untuk menyerap/menerima spesies gres hasil penelitian terakhir. Oleh alasannya yakni itu, ia dianggap sebagai Bapak Klasifikasi.
Pengertian binomial nomenclature
Binomial nomenklatur adalah cara sumbangan nama suatu jenis organisme yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi dan menggunakan bahasa latin.Kaprikornus binomial nomenklatur artinya setiap jenis makhluk hidup punya nama ilmiah yang terdiri atas dua kata (diambil dari nama genus dan spesies) dengan bahasa latin.
![]() |
Gambar: Contoh penamaan menurut bonomial nomenclatur pada Jagung (Zea Mays) |
Pada sistem penjabaran Linnaeus, bahasa latin digunakan secara universal untuk memberi nama organisme dan kelompoknya.
Para mahir biologi yang pertama kali mendeskripsikan suatu organisme namanya berhak diabadikan di simpulan nama organisme yang ditemukan.
Dalam bukunya, nama Linnaeus digunakan sebagai nama makhluk hidup yang ditemukan oleh Linnaeus. Jadi, namanya diabadikan di simpulan nama spesies yang ditemukan disingkat ‘L’.
Sumbangan Besar Carollus Linnaeus
Carollus Linnaeus mengenalkan metode penjabaran makhluk hidup dengan sistem binomial nomenclatur. Linnaeus menerapkan sistem binomial nomenclatur atau tata nama ganda sebagai dasar sistem penjabaran modern.Linnaeus melaksanakan ekspedisi dan menemukan 7.700 spesies flora dan 4.400 spesies binatang yang lalu distandarisasi dan diterapkan dalam sistem binomial nomenclatur. Linnaeus mengambil lambang dan dari deretan sebagai simbol jantan dan betina.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi: