Cara Menciptakan Karya Tulis Ilmiah Serta Pola Karya Ilmiah Sederhana Yang Baik Dan Benar

Contoh Karya Ilmiah - Sering ketika terlibat dalam diskusi perihal penelitian ilmiah dan penulis ada orang yang bertanya apa itu kertas ilmiah? Padahal karya ilmiah yakni sesuatu yang harus sudah biasa diantara kalangan akademisi. Namun, masih ada beberapa kalangan sivitas akademika yang belum mengerti apa itu makalah ilmiah atau referensi ilmiah yang lebih dikenal. Entah alasannya yakni itu benar-benar tidak mengetahuinya atau hanya belum mengerti bahwa selama ini sering berpotongan dengan yang satu ini.

Belum lagi ketika ini, diantara civitas academica merupakan ajang lomba penulisan ilmiah. Nah rugi dong! Jika Anda melewatkan program keren ini alasannya yakni Anda belum mengerti perihal referensi makalah ilmiah.

Karena itu, kali ini saya akan mencoba menjelaskan perihal referensi karya ilmiah dan bagaimana membuatnya. Mulai dari pemahaman karya ilmiah itu sendiri sampai referensi karya ilmiah yang sering kita jumpai.

 Sering ketika terlibat dalam diskusi perihal penelitian ilmiah dan penulis ada orang yang Cara Membuat Karya Tulis ilmiah Serta Contoh karya ilmiah sederhana yang Baik dan benar

Mudah-mudahan, para akademisi bisa mengerti setidaknya deskripsi umum dari makalah ilmiah. Sehingga nantinya tidak ada lagi akademisi yang mengalami kisah menyerupai di atas. Penasaran dengan apa itu kertas ilmiah? Mari lihat ulasan berikut ini!

Apa itu Penulisan Ilmiah?
Apa itu karya ilmiah? Pertanyaan itu mungkin yakni pertanyaan paling sering ketika seseorang menyinggung istilah tersebut. Banyak dari kita bertanya apa itu kertas ilmiah?

Secara umum, definisi makalah ilmiah yakni laporan tertulis atau tertulis yang menggambarkan hasil penelitian atau evaluasi suatu masalah. Penelitian ini dilakukan oleh seorang seseoang atau tim. Dimana penelitian harus memenuhi peraturan dan adab ilmiah yang dipastikan dan dipatuhi oleh komunitas ilmiah.

Dengan kata lain, makalah ilmiah yakni laporan evaluasi problem yang ditulis secara sistematis sesuai peraturan yang berlaku. Makalah ilmiah juga sering disebut sebagai makalah ilmiah atau bahasa yang lebih familiar dari makalah ilmiah keren.

Apa yang Diklasifikasikan dalam Contoh Kerja Ilmiah?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membahas perihal jenis-jenis goresan pena ilmiah. Yang termasuk dalam kategori karya ilmiah yakni sebagai berikut:

1. Laporan Penelitian
Laporan penelitian yakni laporan yang disusun atau ditulis menurut penelitian yang telah dilakukan.
Misalnya, laporan penelitian disiapkan oleh dosen dan mahasiswa di universitas. Meliputi laporan laboratorium, laporan penelitian lapangan dan banyak lagi.

2. Artikel
Kita tahu istilah artikel, dan bahkan sering menjumpai jenis karya ilmiah ini. Apalagi bagi orang yang bergelut di dunia jurnalisme. Artikel yakni goresan pena yang berisi pendapat yang ditulis secara subyektif oleh penulis perihal suatu problem atau kejadian.

Namun, dalam konteks penulisan ilmiah, artikel yakni makalah ilmiah yang dirancang untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah. Oleh alasannya yakni itu, penulisan artikel yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah harus memenuhi peraturan yang berlaku.

3. Makalah
Karya ilmiah yang satu ini niscaya sudah sangat familiar di kalangan akademisi. Banyak civitas akademika yang erat dengan jenis karya ilmiah ini. Makalah ini merupakan makalah ilmiah yang berisi data lapangan di bidang empiris dan obyektif mengenai suatu masalah.

Selain itu, makalah biasanya juga disiapkan menurut pemikiran dan analisis logis dan obyektif mengenai problem atau topik. Hasil pemikiran dan analisis kemudian ditulis dengan sistematika dan peraturan yang berlaku untuk kemudian disajikan sebagai makalah.

4. Kertas Kerja
Makalah ilmiah berikutnya yakni kertas kerja atau kertas kerja. Dokumen intinya sama dengan kertas tapi kertas kerja disiapkan dengan analisis yang lebih tajam dan lebih dalam.

Makalah ini akan dipresentasikan di sebuah lokakarya atau seminar yang dihadiri oleh para ilmuwan. Makalah kerja juga akan berfungsi sebagai referensi untuk tujuan tertentu yang sanggup diterima atau ditolak dalam forum.

5. Skripsi
Jenis makalah ilmiah ini, yang paling terkenal atau dikenal oleh kebanyakan akademisi. Terutama yang sedang berguru di S1. Skripsi menjadi salah satu persyaratan mutlak untuk mendapat gelar sarjana mereka.

Skripsi yakni makalah ilmiah berupa laporan penelitian skala kecil namun dengan studi mendalam. Tesis ini didasarkan pada pendapat dan kesimpulan penulis terhadap teori orang lain terhadap data yang diperoleh dari penelitian.

Namun, pendapat dan kesimpulan yang diajukan harus didasarkan pada data empiris-objektif yang didukung oleh sumber yang relevan. Menulis juga harus memenuhi sistem dan hukum penulisan yang berlaku.

Selain itu, donasi materi juga dibutuhkan dalam bentuk temuan gres dalam hal aspek tertentu dari bidang yang sesuai.

6. Tesis
Pada prinsipnya tesisnya sama dengan tesis. Tesis juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh siswa untuk mendapat predikat. Hanya saja tesis ini dikhususkan untuk mereka yang sedang berguru S2.

Penelitian yang dilakukan untuk mempersiapkan tesis juga lebih mendalam daripada penelitian tesis. Bedanya, tesis ini merupakan karya ilmiah yang mengungkap pengetahuan gres yang didapat dari penelitian itu sendiri.

Mengungkapkan pengetahuan gres yang empiris dan teoritis. Menjadi empiris berarti terangkat dari pengalaman eksklusif dengan penelitian ilmiah. Sedangkan cara teoritis mengandalkan pengujian terhadap teori yang ada.

7. Disertasi
Disertasi yakni makalah ilmiah yang dipersiapkan sebagai syarat untuk bisa menuntaskan tingkat pendidikan S3. Disertasi ini dibutuhkan untuk gelar Doktor di tingkat S3.

Disertasi ini berisi temuan orisinil dari penulis yang mengemukakan bukti yang bisa dibuktikan oleh penulis. Argumen tersebut dibuktikan melalui data dan fakta yang benar dengan analisis terperinci.

Bedanya, dengan dua makalah ilmiah sebelumnya yakni persiapan disertasi yang bertujuan membangun kerangka pengetahuan baru. Penelitian disertasi sangat dalam dan diangkat dari studi teoritis yang didukung oleh fakta empiris.

Langkah-langkah yang harus kita lakukan supaya bisa menciptakan karya tulis ilmiah bisa dimulai dari:

1. Penentuan Topik / Tema
Pertama, yang bisa kita lakukan yakni mengajukan topik atau tema untuk penulisan ilmiah kita nanti. Umumnya penentuan topik / tema selalu menjadi problem utama yang dihadapi penulis. Bahkan untuk karya ilmiah yang setara dengan tesis, bab ini menjadi salah satu bab tersulit.

Kesulitan dalam mendefinisikan topik / tema masih sering ditemui oleh penulis karya ilmiah. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Padahal, untuk memilih topik / tema sebuah karya ilmiah ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Salah satunya yakni mencoba memecahkan problem yang terjadi disekitar kita. Dengan kata lain "kami mencoba menemukan masalah" dalam tanda petik.

Ini berarti kita mencoba menemukan problem yang terjadi pada kemudian menemukan solusinya. Jika kita telah menemukan dua hal maka tuntas yakni topik / tema yang kita butuhkan.

Misalnya, problem yang ditemukan yakni problem sampah plastik yang semakin meningkat. Dari problem itu kita bisa menemukan solusi sempurna untuk mengatasinya. Makara topik / tema yang bisa ditentukan dari problem ini yakni "penanganan problem sampah plastik".

Topik / tema juga bisa lahir dari hal-hal sederhana. Contohnya menyerupai cara membersihkan noda pada pakaian putih tanpa harus memakai pemutih yang bisa merusak pakaian?

Lalu kita temukan fakta bahwa cuka yakni asam besar lengan berkuasa yang bisa memudarkan noda. Makara kita bisa berasumsi atau mengemukakan hipotesis bahwa cuka bisa menghilangkan noda pada pakaian putih tanpa merusaknya.

Makanya dengan itu, lahirlah topik / tema penulisan ilmiah kita. Selanjutnya topik / tema sanggup dikembangkan menjadi judul penelitian beserta penelitian kerangaka.

Dalam hal ini, bahkan kesulitan dalam memilih tema juga menjadi problem yang bisa menjadi tema penelitian (scientific writing).

Misalnya mengapa banyak orang mengalami kesulitan dalam memilih tema goresan pena ilmiah? Lalu apa solusi yang sempurna bagi orang untuk mengerti bagaimana mendefinisikan tema dengan mudah?

Dengan itu, kita bisa mengatur tema. Hal yang perlu diingat yakni bahwa tema bisa lahir dari hal-hal sederhana. Makara jangan berpikir terlalu rumit dulu! Sebagai saran, banyak sumber bacaan dan referensi baik berupa buku maupun media massa juga membesar-besarkan ide.

2. Siapkan Judul dan Abstrak Karya Ilmiah yang Sesuai
Dalam referensi ilmiah, judul dan aneh biasanya satu kesatuan. Mereka berdua menggambarkan keseluruhan isi makalah ilmiah yang dikompilasi. Judul dan aneh ini harus ditulis dengan ringkas, ringkas, dan terang dan harus mewakili keseluruhan makalah yang disusun.

Perlu juga dicatat bahwa penulisan judul biasanya terdiri dari 8-15 kata. Biasanya, dengan kernisia menulis judul menjadi lebih rinci, tapi tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.

Perlu dicatat bahwa aneh biasanya ditulis dalam bahasa Inggris. Meski beberapa di antaranya masih memakai bahasa indonesia. Hal ini dimaksudkan supaya setiap orang yang membaca bisa memahami keseluruhan karya dengan membaca abstrak.

Intinya, aneh yakni representasi ringkas keseluruhan karya ilmiah yang disusun. Meski begitu ada beberapa jenis karya ilmiah, menyerupai makalah, yang tidak memerlukan abstrak.

Secara abstrak, harus meliputi latar belakang, tujuan, teori pendukung, metode, diskusi, dan kesimpulan. Mereka harus diceritakan dalam bahasa yang ringkas dan gampang dimengerti.

Biasanya penulisan aneh ini bahkan membatasi jumlah kata antara 250 - 500 kata. Selain itu, aneh biasanya juga ditulis dalam satu format spasi dan termasuk kata kunci pencarian yang mewakili abstrak.

Berikut yakni referensi judul dan penulisan aneh pada makalah ilmiah:

1. Contoh Judul dan Abstract Karya Ilmiah 1

PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DENGAN METODE FOAM MAT DRYING
ABSTRAK

Limbah tahu yakni limbah padat yang diperoleh dari proses pembuatan tahu berbasis kedelai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah limbah tahu yang dihasilkan industri pembuatan tahu per tahun tercatat sebesar 731.501 ton.

Jumlah besar ini masih dipakai sebagai pakan ternak. Pada 100 gram limbah tahu mengandung 393 kal energi; air 4,9 gram; protein 17,4 gram; lemak 5,9 gram; karbohidrat 67,5 gram; mineral 4,3 gram; kalsium 19 gram; fosfor 29 gram; besi 4 mg dan vitamin B 0,2 mg.

Berdasarkan kadar karbohidrat yang tinggi, tofu ampas berpotensi untuk dijadikan sebagai SEREALITA (Sereal Samping Limbah) sebagai sarapan sehat alasannya yakni karbohidrat berperan besar dalam pembentukan energi, dan kandungan protein yang bisa berperan sebagai zat pembangun.
Pembuatan SEREALITA dimulai dengan pembuatan ampas kering yang dikeringkan dengan metode pengeringan busa tikar yang memakai putih telur sebagai busa dan bisa menjaga kualitas produk.

2. Contoh Judul dan Abstrak Karya Ilmiah 2

POTENSI MR. NEEMS SEBAGAI PEMBASMI APHIDS (Aphis Gossypii) PADA TANAMAN HORTIKULTURA YANG RAMAH LINGKUNGAN
Abstrak

Neem yakni tumbuhan yang bisa dijadikan pestisida nabati alasannya yakni mengandung beberapa komponen aktif menyerupai azadirachtin, salannin, azadiradion, salannol, gedunin, nimbinen dan deacetyl nimbinen. Diketahui bahwa daun nimba mempunyai tingkat efektivitas yang tinggi dan mempunyai dampak spesifik pada organisme hama.

Demikian juga, bibit nimba mengandung materi aktif pestisida. Dari beberapa komponen aktif, ada empat senyawa yang dikenal berperan sebagai pestisida yaitu azadirachtin, salannin, nimbinen dan meliantriol sebagai insektisida, bakterisida, fungisida, akarisida, nematisida dan virusida. Beberapa kutu daun atau yang biasa dikenal "kutu daun" bisa mendistorsi daun dan bunga tumbuhan sehingga pertumbuhannya lambat.

Kutu daun menghasilkan eksudat manis lengket pada daunnya. Azadirachtin yang terkandung di tumbuhan nimba ternyata bisa mengurangi jumlah kutu daun. Azadirachtin tidak eksklusif membunuh serangga tapi memodifikasi cara hidup, sehingga serangga tidak lagi aktif. Selain itu, penggunaan nimba sebagai pestisida alami juga bisa mengatasi problem pencemaran lingkungan jawaban penggunaan pestisida sintetis.

Berikut ini yakni sistematika atau hukum susunan penulisan karya tulis ilmiah secara umum:

1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Lembar Pernyataan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar/Tabel/Grafik/Lampiran
7. Abstrak
8. Bab 1 : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
9. Bab 2: Tinjauan Pustaka
10. Bab 3: Metode
a. Metode Penulisan(Non Research)
b. Metode Penelitian (Research)
11. Bab 4: Pembahasan
a. Pembahasan Non Research
b. Pembahasan Reseacrh
12. Bab 5: Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
13. Daftar Pustaka
14. Lampiran

Seperti disebutkan sebelumnya sistematika di atas secara sistematik pada umumnya. Kita bisa menemukan referensi karya ilmiah dengan sistematika yang berbeda. Apalagi di perguruan tinggi, sistematika penulisan tergantung pada peraturan yang ada di masing-masing perguruan tinggi.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan menciptakan sebuah karya ilmiah. Apalagi jikalau karya ilmiah akan dimasukkan dalam ajang kompetisi penulisan ilmiah.

Karena itu di sini juga akan dijelaskan perihal tip dalam penulisan karya ilmiah yang akan diikutsertakan dalam event-event race. Inilah ulasannya:

1. Makalah ilmiah yang disiapkan harus mengikuti anutan yang ditetapkan oleh panitia. Artinya semua bentuk regulasi harus dipatuhi. Ketentuan jumlah lembar dan kata yang diijinkan.
Karena kalau tidak ini bisa mengurangi evaluasi juri meski goresan pena ilmiah kita sudah cukup bagus.

2. Perhatikan siapa penyelenggaranya. Dengan demikian kita mengetahui orientasi dan tujuan panitia. Makara kita juga bisa memilih tema yang gampang diterima oleh panitia.

3. Perhatikan juga siapa juri. Mudah-mudahan, dengan mengetahui bahwa kita juga tahu sisi mana yang menciptakan juri tertarik dengan karya ilmiah kita.

4. Berikan data yang bisa diartikan atau ditafsirkan dengan gampang dan gampang dimengerti bahasa. Beri kesan bahwa kita benar-benar menguasai apa yang kita ulas dalam karya ilmiah!

Dengan demikian peluang paper ilmiah kita lebih diprioritaskan semakin besar. Itu yakni tip singkat bagi pemburu karya ilmiah.

Nah, itu yakni klarifikasi singkat dari karya ilmiah secara umum. Setiap jenis goresan pena ilmiah harus mempunyai kekhasan tersendiri dari karya ilmiah lainnya. Namun secara umum, makalah ilmiah menyerupai yang dijelaskan di atas.

Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close