Teks Eksposisi (Pengertian, Struktur, Unsur Kebahasaan, Dan Rujukan Teks Eksposisi Singkat Ekonomi Dan Pendidikan)

TEKS EKSPOSISI (Pengertian, Struktur, Unsur Kebahasaan, Dan Contoh Teks Eksposisi Singkat Ekonomi Dan Pendidikan) - Kali ini admin akan menunjukkan materi bahasa Indonesia kelas X yaitu Text Exposisi. Nah menyerupai yang akan kita bahas kali ini perihal eksposisi teks pemahaman, struktur, unsur linguistik, dan juga teladan teks eksposisi pendek terbaru yang merupakan komposisi orang lain dan akan dipublikasikan oleh admin itu sendiri.

PENGERTIAN TEKS EKSPOSISI

Teks Eksposisi ialah adalah sebuah teks atau yang berisi warta dan pengetahuan yang dimuat secara singkat dan padat yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu biar sanggup menambah ilmu pengetahuan sang pembaca.

STRUKTUR TEKS EXPOSISI

Teks eksposisi dibangun oleh tiga struktur yang membangun teks menjadi teks eksposisi. Ketiga struktur tersebut ialah sebagai berikut.


  1. Pernyataan Pendapat (tesis), ialah potongan teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa disebut sebagai potongan pembuka.
  2. Argumentasi, ialah potongan yang berisikan alasan yang sanggup memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.
  3. Penegasan Ulang Pendapat, merupakan potongan yang berisi penegasan ulang pendapat sang penulis.

 Dan Contoh Teks Eksposisi Singkat Ekonomi Dan Pendidikan TEKS EKSPOSISI (Pengertian, Struktur, Unsur Kebahasaan, Dan Contoh Teks Eksposisi Singkat Ekonomi Dan Pendidikan)

UNSUR KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI


Elemen linguistik atau hukum linguistik teks ekspositori ialah ciri linguistik yang dipakai dalam pembuatan teks eksposisi. Aturan kebotakan ekspositori ialah sebagai berikut.

1. PRONOMINA

Kata ganti atau kata ganti ialah jenis kata yang menggantikan kata benda atau frase kata benda. Kata ganti sanggup dikelompokkan menjadi dua jenis: kata ganti kata ganti persona dan nonpersona.
  1. PRONOMINA Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya menyerupai dia, Anda, Anda, Anda, saya, saudara, dia, Anda, saya, si, dan Persona jamak Contohnya menyerupai kami, kami, Anda, mereka, penonton.
  2. PRONOMINA Nonpersona (kata ganti bukan orang) Pronouns Pointer menyerupai ini, itu, disini, disana. dan kata ganti kuesioner menyerupai siapa, siapa, siapa.
2. KATA LEKSIKAL (NOMINA, VERBA, ADJEKTIVA, ADVERBIA)

Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada objek, baik yang konkret maupun yang abstrak. Dalam kalimat berdomisili sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada kata benda dasar atau kata benda derina. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Derivatif Nomina menyerupai akta, pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)
Ini ialah kata yang berisi makna dasar dari sebuah tindakan, proses, atau non-alam. Dalam kalimat itu biasanya berfungsi sebagai predikat. Kata kerja yang terlihat dari bentuk terbagi menjadi dua yaitu:
Kata kerja dasar ialah verba yang belum mengalami proses morfologi (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Misalnya mandi, pergi, kesana, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
Kata kerja turunan ialah verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar lantaran proses morfologi (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mencair, mendarat, berlayar, berkelahi, memukul, makan, mencuci muka, bertanggung jawab, dll.

Adjektiva (kata sifat)
Ini ialah kata yang dipakai untuk mengekspresikan sifat atau keadaan manusia, benda, dan hewan. Contohnya cantik, tampan, cantik, menawan, dilebih-lebihkan, lembut, lebar, lebar, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lainnya.

Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau menunjukkan warta berupa warta perihal tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Misalnya, dari-, dimana, kapan, pertama, dengan, pakai, diskusikan, dan sebagainya.

Kata-kata leksikal (kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan) yang terdapat dalam teks eksposisi di atas, misalnya:
  1. kata kepercayaan (kata kerja), kepercayaan (kata kerja), kepercayaan (kata benda)
  2. kata percaya diri (kata sifat), kepercayaan (kata kerja), kepercayaan (kata benda)
  3. kata optimis (kata sifat)
  4. kata potensial (kata sifat), berpotensi (kata kerja)
Konjungsi
Konjungsi sanggup dipakai dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumen. Jenis konjungsi sanggup dipakai dengan menggabungkannya dengan konjungsi serupa dalam kalimat berkorelasi untuk membentuk koherensi interkostal. Bisa juga menggabungkan beberapa jenis konjungsi dalam teks sehingga sanggup membuat harmoni makna dan struktur.
Berikut ialah beberapa jenis konjungsi dan teladan yang biasanya kita temukan dalam teks eksposisi.
  1. Waktu konjungsi: setelah, setelah, sebelum, kemudian, kemudian, sehabis itu.
  2. Konjungsi gabungan: dan, juga, dengan.
  3. Batasan konjungsi: kecuali, selain, asal.
  4. Tujuan konjungsi: order, order, to.
  5. Persyaratan konjungsi: jika, jika, jika, selama, kapan.
  6. Konjungsi rincian: yaitu, antara lain, yaitu.
  7. Konjungsi alasannya ialah dan akibat: karena, jadi, sebab, efek, konsekuensi.
  8. Konjungsi kontradiksi: tapi bagaimanapun, tapi, tapi, sedangkan.
  9. Pilihan konjungsi: atau.
  10. Penegasan / penguatan konjungsi: bahkan, apalagi, hanya, juga, itu juga.
  11. Penjelasan konjungsi: itu.
  12. Perbandingan konjungsi: seperti, seperti, sejenisnya, serupa.
  13. Conjunction inference: oleh lantaran itu, oleh lantaran itu, begitulah.

CONTOH TEKS EKSPOSISI TENTANG EKONOMI SINGKAT

Ekonomi Indonesia

Tesis   
Perekonomian rakyat "banyak acara ekonomi rakyat". Jika dikaitkan dengan kegiatan pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi masyarakat ialah kegiatan ekonomi petani atau peternak atau nelayan kecil, petani gurem, petani tak bertanah, nelayan tanpa kapal, dan sejenisnya; dan bukan perkebunan atau petani besar atau perusahaan multinasional pertanian, dan sejenisnya.

Argumentasi
Perspektif lain dari ekonomi rakyat juga sanggup dilihat dengan memakai perspektif jargon: "ekonomi rakyat, rakyat, dan rakyat".

"Dari masyarakat", berarti kegiatan ekonomi tersebut terkait dengan penguasaan masyarakat dan aksesibilitas masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Orang-orang mempunyai kontrol atas dan mempunyai hak atas sumber daya untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtif mereka.
"Oleh rakyat", berarti proses produksi dan konsumsi sudah dilakukan dan diputuskan oleh masyarakat. Orang-orang mempunyai hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif. Berkenaan dengan sumber daya (produktif dan konsumtif), orang mempunyai alternatif untuk menentukan dan menentukan sistem pemanfaatannya, menyerupai berapa banyak belanjanya, siapa yang menggunakan, bagaimana cara menggunakannya, bagaimana melestarikan proses pemanfaatan selanjutnya, dan sebagainya.
"Bagi masyarakat", berarti masyarakat umum ialah 'penerima manfaat utama setiap acara produksi dan konsumsi. Orang-orang mendapatkan manfaat, dan indikator keberlanjutan yang paling penting ialah kepentingan rakyat.

Penegasan Ulang Pendapat
Dalam hal ini juga harus disebutkan bahwa ekonomi rakyat sanggup dikaitkan "dengan siapapun", dalam artian acara transaksi sanggup dilakukan juga dengan "orang non-ekonomi". Juga tidak ada batas ukuran, jenis produk, sifat usaha, modal, dan lain sebagainya. Perekonomian rakyat tidak pribadi tapi inklusif dan terbuka. Meskipun demikian, sifat dasar di atas juga membuat sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi khas, prosedur transaksi, norma dan komitmen (aturan permainan), yang pada umumnya memfasilitasi ekonomi masyarakat untuk bertahan dan berkembang sesuai dengan sosio- komunitas pembangunan ekonomi.


CONTOH TEKS EKSPOSISI TENTANG PENDIDIKAN SINGKAT

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Tesis
Sistem pendidikan di Indonesia ketika ini mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan ini berafiliasi dengan kurikulum yang dipakai di dunia pendidikan Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang sudah usang dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Meski tidak semua sekolah memakai kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Argumentasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa kurikulum 2013 diprioritaskan di sekolah yang mempunyai pengakuan A atau sekolah berstandar internasional, biasa disingkat RSBI (International Standard School Stub). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi persyaratan untuk pelaksanaan kurikulum sekolah 2013. Kemendikbud juga menjelaskan bahwa kurikulum 2013 berfokus pada pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, aksara menurut pendekatan ilmiah atau pendekatan ilmiah.
Selain itu, kurikulum 2013 juga berfokus pada hubungan antara berguru dengan rasa syukur atas derma Tuhan Yang Maha Esa kepada insan sebagai pengelola alam sekitar. Terutama mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, bertanya, berpikir, dan mencoba atau menciptakan.
Musliar Kasim sebagai wakil mendikbud menganggap bahwa kurikulum 2013 lebih mudah daripada hafalan. Karena selama ini, banyak siswa dibebani dengan menghafal, yang justru terasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013, pemerintah ingin menghasilkan belum dewasa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Pada kurikulum tahun 2013 setiap pelajar dibuat untuk mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Meutia Hatta, Anggota Dewan Penasihat Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 bertujuan untuk membentuk aksara generasi yang berkualitas, cinta tanah air dan bangsa. Selain itu kurikulum tahun 2013 juga menekankan tugas aktif siswa dalam proses berguru mengajar, sehingga generasi penerus masih mempunyai identitas dan kualitas Indonesia.

Penegasan kembali
Namun, ternyata banyak orang juga menolak berlakunya kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan terpaksa. Padahal, sebagian orang menganggap kurikulum ini kurang fokus lantaran menggabungkan dua subjek yang mempunyai substansi inti yang berbeda. Meski, pokok bahasan yang diajarkan lebih sederhana, namun tingkat pengetahuan dan pemahamannya bahwa peserta didik akan berkurang lantaran mata pelajarannya tidak dipelajari secara utuh, namun secara terpisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung.

Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close