Ciri-Ciri Morfologi Bakteri Staphylococcus Aureus - Staphylococcus aureus ialah kuman gram faktual yang banyak ditemukan pada selaput lenidr mulut, kulit manusia, susukan pernafasan, hidung, susukan pencernaan dan juga sering ditemukan dalam tanah, air, susu, masakan serta udara. Bakteri ini berbentuk bundar atau kokus dan terlihat menyerupai untaian anggur ketika diamati dengan mikroskop.
Bakteri jenis ini bila kita lihat dengan mikroskop merupakan sel yang bentuknya bundar dengan diameter 0,7 hingga 1,2 mikrometer, tersusun berbentuk kelompok yang tidak teratur. Bahan utama dari dinidng selnya ialah peptidoglikan dan asam teikhoat.
Bakteri jenis ini bisa tumbuh dalam kedaan aerob hinggan anaoerob fakultatif, namun pertumbuhan yang terbalik ketika kondisi aerob. Pertumbuhan baik dari kuman ini akan terjadi pada suhu 35 hingga 40 derajad celcius dan sangat cepat tumbuh pada suhu 37 derajad celcius, dengan Ph optimal yakni 7,0 hingga 7,5. Kelompok pada media supaya berbentuk halus, bundar dan mempunyai warna kekuningan hingga kuning menyerupai emas.
Bakteri ini bisa melaksanakan fermentasi karbohidrat, diantaranya dekstrosa, glukosa, sukrosa, manotol serta laktosa dan sanggup mebghasilkan asam namun tidak menghasilkan gas. Bakteri jenis ini juga menghasilkan enzim koagulase dan katalase yang sifatnya hemolitik, ia akan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Bakteri ini lebih resistan pada pengeringan, panas dan NaCl 7% hingga 8%.
Patogenitas pada kuman jenis ini disebabkan oleh kemampuan organisme tersebut yang mengahsilkan enzim koagulase serta kemampuan berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan badan dengan melalui pembentukan banyak zat ekstraseluler.
Infeksi yang disebabkan kuman ini pada kulit insan sebagian besar berbentuk bisul atau jerawat serta luka bernanah. Melalui luka itu kuman akan mengebar dalam darah dan mengakibatkan infeksi yang lebih serius. kuman ini juga mengakibatkan beberapa penyakit, menyerupai osteomyelitis, radang otak dan pneumonia. Bakteri ini juga menghasilkan enteroksin yang sanggup mneimbulkan food poisoning yakni kalau tergoda maka akan mengakibatkan muntah, diare, kejang serta demam.
Kulit yaitu pertahanan yang sifatnya protektif untuk mencegah perkelompokan kuman patogen yang akan masuk ke dalam badan kita. Jika kulit terluka maka akan memperlihatkan kesempatan besar pada kuman patogen untuk masuk ke dalam tubuh.
Bakteri yang masuk akan melaksanakan metabolisme dengan masuk kedalam luka tepatnya pada lapisan dermis lantaran pada laipsan dermis terdapat pembuluh darah sehingga kuman ini akan melaksanakan metabolisme dengan melaksanakan fermentasi gula darah dan akan bisa untuk berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan badan dengan pembentukan banyak zat ekstraseluler sehingga menjadikan luka akan lebih sulit untuk menyembuhkannya.
Selain iut, kuman ini juga menghasilkan enzim koagulase untuk mengumpulkan fribrinogem dalam darah yang akan menjadikan kuman ini telindung dari proses fagositosis dan respon imun dari induknya. Ia juga menghasilkan enzim katalase yang sifatnya hemolitik yang sanggup merusak darah.
Selain itu ketika bekteri menyerang kulit yang luka maka sel mast yang merupakan jaringan ikat akan merespon. Sel ini mempunyia antibodi lgE yang akan menangkap kuman ini. Akibatkanya sel ini akan menghasilkan serotonin, histamine dan bradikinin yang merupakan zat proinflamatory. Zat ini akan mengakibatkan permeabilitas pembuluh darah yang berujung pada pembengkakan.
Demikian klarifikasi artikel perihal Ciri-Ciri Morfologi Bakteri Staphylococcus Aureus. semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Bakteri jenis ini bisa tumbuh dalam kedaan aerob hinggan anaoerob fakultatif, namun pertumbuhan yang terbalik ketika kondisi aerob. Pertumbuhan baik dari kuman ini akan terjadi pada suhu 35 hingga 40 derajad celcius dan sangat cepat tumbuh pada suhu 37 derajad celcius, dengan Ph optimal yakni 7,0 hingga 7,5. Kelompok pada media supaya berbentuk halus, bundar dan mempunyai warna kekuningan hingga kuning menyerupai emas.
Bakteri ini bisa melaksanakan fermentasi karbohidrat, diantaranya dekstrosa, glukosa, sukrosa, manotol serta laktosa dan sanggup mebghasilkan asam namun tidak menghasilkan gas. Bakteri jenis ini juga menghasilkan enzim koagulase dan katalase yang sifatnya hemolitik, ia akan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Bakteri ini lebih resistan pada pengeringan, panas dan NaCl 7% hingga 8%.
Patogenitas pada kuman jenis ini disebabkan oleh kemampuan organisme tersebut yang mengahsilkan enzim koagulase serta kemampuan berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan badan dengan melalui pembentukan banyak zat ekstraseluler.
Infeksi yang disebabkan kuman ini pada kulit insan sebagian besar berbentuk bisul atau jerawat serta luka bernanah. Melalui luka itu kuman akan mengebar dalam darah dan mengakibatkan infeksi yang lebih serius. kuman ini juga mengakibatkan beberapa penyakit, menyerupai osteomyelitis, radang otak dan pneumonia. Bakteri ini juga menghasilkan enteroksin yang sanggup mneimbulkan food poisoning yakni kalau tergoda maka akan mengakibatkan muntah, diare, kejang serta demam.
Kulit yaitu pertahanan yang sifatnya protektif untuk mencegah perkelompokan kuman patogen yang akan masuk ke dalam badan kita. Jika kulit terluka maka akan memperlihatkan kesempatan besar pada kuman patogen untuk masuk ke dalam tubuh.
Bakteri yang masuk akan melaksanakan metabolisme dengan masuk kedalam luka tepatnya pada lapisan dermis lantaran pada laipsan dermis terdapat pembuluh darah sehingga kuman ini akan melaksanakan metabolisme dengan melaksanakan fermentasi gula darah dan akan bisa untuk berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan badan dengan pembentukan banyak zat ekstraseluler sehingga menjadikan luka akan lebih sulit untuk menyembuhkannya.
Selain iut, kuman ini juga menghasilkan enzim koagulase untuk mengumpulkan fribrinogem dalam darah yang akan menjadikan kuman ini telindung dari proses fagositosis dan respon imun dari induknya. Ia juga menghasilkan enzim katalase yang sifatnya hemolitik yang sanggup merusak darah.
Selain itu ketika bekteri menyerang kulit yang luka maka sel mast yang merupakan jaringan ikat akan merespon. Sel ini mempunyia antibodi lgE yang akan menangkap kuman ini. Akibatkanya sel ini akan menghasilkan serotonin, histamine dan bradikinin yang merupakan zat proinflamatory. Zat ini akan mengakibatkan permeabilitas pembuluh darah yang berujung pada pembengkakan.
Demikian klarifikasi artikel perihal Ciri-Ciri Morfologi Bakteri Staphylococcus Aureus. semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi: