Pengertian Pembagian Terstruktur Mengenai Piutang Beserta Ciri-Ciri Dan Jenisnya Terlengkap

Pengertian Klasifikasi Piutang Beserta Ciri-Ciri Dan Jenisnya Terlengkap - Pada umumnya, perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai lantaran dengan begitu perusahaan sanggup menghemat sejumlah biaya dan sanggup menghindari sejumlah risiko yang mungkin timbul apabila penjualan dilakukan secara kredit. Akan tetapi, untuk meningkatkan penjualan, perusahaan melayani pembelian secara kredit, di samping melaksanakan penjualan tunai kepada pelanggan.

Pengertian Klasifikasi Piutang Beserta Ciri Pengertian Klasifikasi Piutang Beserta Ciri-Ciri Dan Jenisnya Terlengkap

Penjualan secara kredit ini kemudian akan menyebabkan piutang dagang yang muncul sebagai salah satu akun dalam neraca perusahaan, khususnya dalam kelompok aktiva lancar lantaran normalnya piutang dagang berjangka waktu pendek.

Berbicara wacana piutang, kali ini kita akan membahas wacana pengertan piutang berdasarkan para ahli, ciri-ciri piutang, jenis piutang, dan penjabaran piutang. Nah berikut pejelasan selengkapnya:

Pengertian Piutang Menurut Para Ahli
Van Horne dan Wachowicz (2005)

Menurut Van Horne dan Wachowicz, Piutang Dagang ialah sejumlah uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit.

Enny Pudjiastuti (2004:117)

Menurut Enny Pudjiastuti, Piutang merupakan proses penjualan barang hasil produksi secara kredit.

Baridwan (2004:123)
Menurut Baridwan, Piutang ialah klaim sebuah perusahan atas uang,barang atau jasa terhadap pihak lain.

Soemarso (2004:338)
Menurut Soemarso, Piutang ialah kebiasaan perusahaan untuk memperlihatkan kelonggaran bagi para pelanggan pada waktu melaksanakan penjualan. Kelonggaran tersebut biasanya dalam bentuk izin bagi pelanggan untuk membayar kemudian atas penjualan barang/jasa yang dilakukan.
Jusup (2005:52)
Menurut Jusup, Piutang ialah hak untuk menagih sejumlah uang oleh penjual kepada pembeli yang timbul lantaran adanya suatu transaksi.

Wibowo dan Abu Bakar Arif (2005:151)
Menurut Wibowo dan Abu Bakar Arif, Piutang ialah klaim terhadap sejumlah uang yang dibutuhkan akan diperoleh pada masa yang akan datang.

Warren Reeve dan Fess (2005:404)

Menurut Warren Reeve dan Fess, Piutang ialah semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lain, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lain.

Niswonger (2006:240)
Menurut Niswonger, Piutang Usaha ialah utang pelanggan, tetapi lantaran kurang formal bila dibandingkan dengan wesel dan tidak memperhitungkan bunga.

Martono dan Harjito (2007:95)
Menurut Martono dan Harjito, Piutang piutang ialah tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan.

Rudianto (2009:224)
Menurut Rudianto, Piutang ialah klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akhir transaksi di masa lalu.

Kieso dan Weygandt
Menurut Kieso dan Weygandt, Piutang ialah klaim yang diadakan terhadap pelanggan untuk uang, barang, jasa, dan lain-lain.

Skousen dan Stice
Menurut Skousen dan Stice, Piutang Usaha ialah piutang yang dihubungkan dengan acara operasi normal sebuah bisnis, yaitu penjualan kredit barang atau jasa untuk pelanggan. Piutang wesel ialah piutang yang diterbitkan oleh kesepakatan tertulis formal untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Sedangkan piutang lain-lain ialah piutang apapun yang muncul dari transaksi yang tidak secara eksklusif bekerjasama dengan acara opersi normal sebuah bisnis.

Ciri-Ciri Akuntansi Piutang

Adapun ciri-ciri akuntansi piutang yaitu:

Ada Nilai Jatuh Tempo

Nilai jatuh tempo ialah istilah yang dipakai untuk menggambarkan penjumlahan dari nilai transaksi utama ditambah nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.

Ada Tanggal Jatuh Tempo
Biasanya penjual memakai dua jenis pengukuran surat promes jatuh tempo yaitu bulan dan hari. Apabila suatu promes berumur bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melaksanakan transaksi kredit tersebut. Sedangkan jikalau promes berumur hari, maka harus dilakukan penghitungan untuk memilih kapan tanggal jatuh tempo secara pasti.

Ada Bunga yang Berlaku
Bunga ini harus dibayarkan sebagai bentuk konsekuensi pembeli meminta waktu pembayaran tertentu dan sebagai laba bagi penjual lantaran harus bersabar menunggu pelunasan piutang tersebut.

Jenis-Jenis Piutang
Terdapat beberapa jenis piutang, diantaranya

Piutang Usaha
Piutang perjuangan (account receivable) ialah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang ini muncul sebagai akhir dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.

Wesel Tagih
Wesel Tagih (notes receivable) ialah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih biasanya mempunyai waktu tagih antara 60-90 hari bahkan lebih usang serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang perjuangan yang disebabkan lantaran transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang dagang (trade account).

Piutang Lainnya
Piutang lain-lain (other receivable) ialah meliputi selain piutang dagang. Contoh: piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh lantaran itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada potongan yang secara terpisah di neraca.

Klasifikasi Piutang

Menurut Smith and Skousen, penjabaran piutang terdiri atas piutang dagang (trade receivables) dan piutang bukan dagang.

Piutang Dagang

Piutang dagang dibedakan menjadi:

Wesel tagih
Wesel tagih atau notes receivables ini didukung oleh kesepakatan formal tertulis untuk membayar.

Piutang usaha
Piutang perjuangan atau accounts receivables ialah piutang dagang yang tidak dijamin rekening terbuka. Piutang dagang ialah suatu ekspansi kredit jangka pendek pada pelanggan. Pembayaran biasanya jatuh tempo dalam 30-90 hari.

Piutang Bukan Dagang

Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam asumsi yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi, diantaranya seperti:
  • Penjualan surat berharga atau pemilik selain barang dan jasa.
  • Uang muka pada pemegang saham, direktur, pejabat, karyawan dan perusahaan affiliasi.
  • Setoran pada kreditur, perusahaan kebutuhan umum dan instansi lainnya.
  • Pembayaran dimuka pembelian-pembelian.
  • Setoran untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau pembayaran biaya.
  • Tuntutan atas kerugian atau kerusakan.
  • Saham yang masih harus disetor.
  • Piutang deviden dan bunga.
Demikianlah klarifikasi artikel yang berjudul wacana Pengertian Klasifikasi Piutang Beserta Ciri-Ciri Dan Jenisnya Terlengkap. Semoga sanggup bermanfaat.
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: