Sejarah Dan Perkembangan Permainan Bola Tangan Di Duna Dan Indonesia

Sejarah Dan Perkembangan Permainan Bola Tangan Di Duna Dan Indonesia - Sejarah bola Tangan Di Dunia, Saat masa Yunani kuno, olahraga ini merupakan salah satu olah raga yang hingga kini sanggup ditelusuri kebenaran dari sejarahnya dan sudah berusia sangat tua.

Sejarah Dan Perkembangan Permainan Bola Tangan Di Duna Dan Indonesia Sejarah Dan Perkembangan Permainan Bola Tangan Di Duna Dan Indonesia
Sebuah fakta yang muncul yang meyakinkan sudah mengambarkan bahwa seorang lelaki akan selalu lebih cendekia memakai tangan dari pada kakinya. Sebagai mana yang sudah disampaikan atau di klaim oleh seorang sejarawan terkenal, ia memainkan bola tangan jauh lebih dulu dari pada bola kaki meski dengan peraturan yang masih kuno.

Bola tangan yang dimainkan zaman dulu merupakan sebuah arahan dari terciptanya bola tangan modern. Pada masa ini bentuk permainan dan peraturan sangat berbeda. Urania yang dimainkan oleh orang Yunani kuno (digambarkan oleh Homer & Odyssey) dan Harpaston dimainkan oleh orang Romawi berjulukan Claudius Ganelus. Dalam Fangballspiel yang diperkenalkan oleh seorang penulis puisi Jerman yakni Walther Von der Volgelweide dalam sebuah lagu.

Dimuat keterangan bahwa tanda tersebut yang biasa digambarkan sebagai bentuk usang dari permainan bola tangan. Rabelais dari Prancis menggambarkan permainan ini dengan menyampaikan mereka bermain bola dengan memakai telapak tangan mereka.

Yang lainnya pada tahun 1793 orang-orang Inuit yang tinggal dan hidup di dataran hijau menciptakan ilustrasi dan menggambarkan permainan bola dengan tangan. Seorang yang mengurusi manajemen Denmark memperlihatkan izin untuk permainan bola tangan pada 1848 agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendukung untuk segera memperlihatkan peraturan dalam permainan ini.

Pada periode 19 permainan bola tangan modern mulai dimainkan di kota Danish di cuilan Nyborg, Denmark. Yang menjadi pendiri sekaligus menjadi aktivis permainan ini justru pakar pendidikan jasmani, ia memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian periode menurut 2 bentuk permainan yakni Raffbal dan Konigsbergerball. Wallstrom juga memperkenalkan permainan ini di Swedia pada tahun 1910.

Tahun 1912 Hirschman seorang berkebangsaan Jerman mencoba untuk mengembangkan permainan ini untuk pertama kalinya. Seorang guru olahraga di Berlin yakni Dr. Karl Schelenz memperkenalkan permainan ini dilapangan besar di beberapa negara di Eropa. Lalu Ia terus mengembangkan peraturan bola tangan yang hingga kini dikenal sebagai salah satu pendiri permainan ini.

Dalam sebuah pertemuan di Kota Hauge tahun 1929, dalam sebuah Kongres Federasi Atletik Amatir Internasional mengusulkan bagi semua penerima kongres untuk menyusun peraturan Internasional dari permainan ini.

IAHF tahun 1928 yang bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage. Sesudah tahun 1936 untuk pertama kalinya di laksanakan kejuaraan dunia di Jerman. Dan pada jadinya tahun 1946 seruan dan usulan Swedia dan Denmark delapan negara mendeklarasikan IHF atau International Handball Federation. Negara yang dimaksud adalah Finlandia, Denmark, Belanda, Perancis, Polandia, Norwegia, Swedia dan Swiss. Hingga tahun 2003 IHF memiliki 150 penerima dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra dan putri.

Perkembangan Permainan
Saat perang dunia II pecah, hanya dikenal satu bentuk permainan bola tangan yakni yang dimainkan oleh 11 pemain di setiap kelompok dan dimainkan di lapangan terbuka. Setelah perang berakhir terjadi peraturan besar-besaran perihal permainan ini.

Di tempat Eropa Utara permainan ini muncul lagi dengan bentuk yang gres dan eksklusif menjadi populer yakni permainan bola tanagn di dalam ruangan atau indoor handball dnegan jumlah pemain 7 orang pada setiap kelompok dan sejumlah pemain cadangan.

Permainan bola tangan dengan 11 pemain lebih banyak digemari hingga tahun 1952 dan indoor handball hanya dimainkan oleh negara-negara Scandinavia. Namun indoor handball mengalami kemajuan yang pesat dan jadinya menjadi suatu permainan yang banyak dimainkan di seluruh dunia. Bola tangan dnegan 11 pemain masih tetap dimainkan hanya di negara Eropa tengah, ditempat lainnya kecuali Amerika Utara permainan bola tangan dengan 11 pemain tidak berkembang.

Permainan dengan 7 pemain berkembang dengan cepat dan lebih populer sebab permainan ini sangat menarik. Permainan berlangusng dengan cepat dan dinamis, disertai dengan seni manajemen dan teknik yang sangat menarik dari pemain dan bolanya seta diakhiri dengan gerakan menembak yang dilakukan dengan sangat cepat. Kita juga harus memperhatikan juga keberanian serta ketangasan dari penjaga gawangnya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh instruktur nasional di negara-negara maju mengambarkan dan membuktikan permainan ini adalah permainan berkelompok tercepat kedua sesudah hoki es. Kejuaran dunia yang pertama denagn 7 pemain di selenggarakan tahun 1954 dan regu dari Swedia menjadi pemenangnya. Tiga tahun kemudian dilaksanakan kejuaraan untuk kelompok putri pertama kali dilaksanakan dan kelompok Chekoslowakia (sekarang Ceko) menjadi juarannya.

Tahun 1972 pada Olimpiade Munchen, permainan ini kembali dimasukan dalam pertandingan sesudah vaum dari Olimpiade Berlin tahun 1936 dan pada Olimpiade Helsinki tahun 1952 dan dalam olimpiade ini kelompok Yugoslavia berhasil menjadi pemenang.

Status permainan ini disamakan ibarat cabang olahraga populer lainnya di dunia, ini terjadi ketika diselenggarakan Olimpiade Montreal tahun 1979. Dalam program itu kejuaraan untuk putra dan putri dilaksanakan dengan bersamaan dan kelompok dari Uni Sovyet menjadi juara di kedua kategori dan mulai ketika itu permainan ini rutin dilaksanakan pada setiap olimpiade dan mulai dikenal oleh masyarakat.

Bola Tangan Di Indonesia

Tahun 1974 terbentuk Asia Handball Federation atau Federasi Bola Tangan Asia ketika berlangsungnya Asian Games di Taheran dan pada tahun 1979 dikukuhkan dengan resmi di Kuwait. Di negara kita sendiri hingga kini belum didirikan induk oerganisasi nasional.

Akan tetapi kalau kita membuka sejarah, permaian bola tanagn dengan 11 pemain pernah mengisi program pertandingan dalam pekan olah raga nasional yakni pada PON ke II di Jakarta, hanya diikuti 4 kelompok dari Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dan sesudah usai belum ada perjuangan serius dari pihak tertentu agar permainan ini sanggup dipertandingkan lagi dalam PON. Pada Pekan Olahraga Mahasiswa ke V permainan ini juga pernah mengisi program yang dilaksanakan di Medan tahun 1960.

Demikianlah klarifikasi artikel yang berjudul tentang Sejarah Dan Perkembangan Permainan Bola Tangan Di Duna Dan Indonesia. Semoga sanggup bermanfaat.
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close