Pengertian Peribahasa Beserta Jenis-Jenis, Ciri-Ciri Dan Contoh Peribahasa Terlengkap - Menurut Wikipedia, Peribahasa yaitu kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakukan, perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Cakupan peribahas yaitu ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat/tamsil, semboyan, bidal/pameo.
Pengertian lain dari peribahasa sanggup diartikan sebagai ungkapan yang secara tidak langsung, namun tersirat memberikan suatu hal yang sanggup dipahami pembaca atau pendengarnya.
Sedangkan berdasarkan Kamus Linguistik peribahasa yaitu serpihan kalimat yang telah membeku bentuk, makna, dan fungsinya dalam masyarakat.
Jenis-Jenis Peribahasa
Peribahasa mempunyai beberapa macam atau jenis yang sanggup kalian lihat mirip dibawah ini:
Ungkapan
Pengertian lain dari peribahasa sanggup diartikan sebagai ungkapan yang secara tidak langsung, namun tersirat memberikan suatu hal yang sanggup dipahami pembaca atau pendengarnya.
Sedangkan berdasarkan Kamus Linguistik peribahasa yaitu serpihan kalimat yang telah membeku bentuk, makna, dan fungsinya dalam masyarakat.
Jenis-Jenis Peribahasa
Peribahasa mempunyai beberapa macam atau jenis yang sanggup kalian lihat mirip dibawah ini:
Ungkapan
Ungkapan yaitu kalimat yang bersifat kiasan yang menjelaskan wacana keadaan atau sifat seseorang yang dinyatakan dengan pepatah atau beberapa patah kata. Contohnya: panjang tangan, besar kepala, kabar angin dan lain-lain.
Pepatah
Pepatah yaitu salah satu jenis dari peribahasa yang mengandung nasehat dari orang-orang bau tanah dan biasanya peribahasa jenis ini digunakan dalam mematahkan lawan bicara. Contohnya: sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit, supaya lambat asal selamat, kecil-kecil cabe rawit, bagai kejatuhan bulan dan lain-lain.
Perumpamaan
Perumpamaan yaitu jenis peribahasa yang berisikan kata-kata yang mengungkapkan keadaan atau tingkah laris seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan biasanya diawali dengan kata bagai, bak, mirip dan lain sebagainya. Contohnya: bagai harimau menyembunyikan kuku.
Ibarat/Tamsil
Ibarat atau tamsil yaitu jenis peribahasa yang berupa kalimat kiasan yang sering memakai kata menyerupai yang tujuannya untuk membandingkan suatu perkara atau hal. Contohnya: Tua-tua keladi makin bau tanah makin jadi
Semboyan
Semboyan yaitu kumpulan kata, kalimat atau frasa yang digunakan sebagai prinsip atau pedoman. Contohnya: Rajin pangkal pandai, higienis pangkal sehat, irit pangkal kaya
Bidal/Pameo
Bidal atau pameo yaitu jenis peribahasa yang terkandung didalamnya sindiran, ejekan, dan juga peringatan. Contohnya: Hidup segan mati tak mau, aib bertanya sesat dijalan, bagai kerakap di atas batu.
Ciri-Ciri Peribahasa
Dalam peribahasa terdapat ciri-ciri yang sanggup dilihat sebagaimana klarifikasi dibawah ini.
Contoh Peribahasa
Berikut ini kami sertakan beberapa referensi dari peribahasa
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Pepatah
Pepatah yaitu salah satu jenis dari peribahasa yang mengandung nasehat dari orang-orang bau tanah dan biasanya peribahasa jenis ini digunakan dalam mematahkan lawan bicara. Contohnya: sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit, supaya lambat asal selamat, kecil-kecil cabe rawit, bagai kejatuhan bulan dan lain-lain.
Perumpamaan
Perumpamaan yaitu jenis peribahasa yang berisikan kata-kata yang mengungkapkan keadaan atau tingkah laris seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan biasanya diawali dengan kata bagai, bak, mirip dan lain sebagainya. Contohnya: bagai harimau menyembunyikan kuku.
Ibarat/Tamsil
Ibarat atau tamsil yaitu jenis peribahasa yang berupa kalimat kiasan yang sering memakai kata menyerupai yang tujuannya untuk membandingkan suatu perkara atau hal. Contohnya: Tua-tua keladi makin bau tanah makin jadi
Semboyan
Semboyan yaitu kumpulan kata, kalimat atau frasa yang digunakan sebagai prinsip atau pedoman. Contohnya: Rajin pangkal pandai, higienis pangkal sehat, irit pangkal kaya
Bidal/Pameo
Bidal atau pameo yaitu jenis peribahasa yang terkandung didalamnya sindiran, ejekan, dan juga peringatan. Contohnya: Hidup segan mati tak mau, aib bertanya sesat dijalan, bagai kerakap di atas batu.
Ciri-Ciri Peribahasa
Dalam peribahasa terdapat ciri-ciri yang sanggup dilihat sebagaimana klarifikasi dibawah ini.
- Struktur susunannya tetap yang mempunyai arti kata-kata yang dalam peribahasa sudah niscaya dan tidak sanggup diubah.
- Biasanya digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa.
- Kata-kata yang digunakan teratur, lezat didengar dan mempunyai makna.
- Dibuat atau diciptakan berdasarkan pandangan dan perbandingan yang sangat teliti terhadap alam dan kejadian yang terjadi dalam masyarakat.
- Peribahasa dibuat dengan ikatan bahasa yang padat dan indah sehingga akan menempel dimasyarakat sampai turun temurun.
Contoh Peribahasa
Berikut ini kami sertakan beberapa referensi dari peribahasa
- Ada udang dibalik batu: Ada suatu maksud tersembunyi
- Ada gula ada semut: dimana ada kesenangan disitu banyak orang datang
- Bagai air di daun talas: Orang yang tidak punya pendirian, selau berubah-ubah
- Air beriak tanda tak dalam: Orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya
- Bagai ayam kehilangan induk: Bercerai berai alasannya kehilangan tumpuan
- Bagai makan buah simalakama: Seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit dipilih
- Tong kosong nyaring bunyinya: Orang ndeso biasanya banyak bicaranya
- Anjing menggonggong, khalifah berlalu: Walaupun banyak halangan dalam perjuangan kita, kita dihentikan berputus asa
- Seperti katak dalam tempurung: Orang yang tidak banyak pengetahuan
- Besar pasak daripada tiang: Banyak pengeluaran daripada pemasukan/pendapatan
- Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing: Bersama-sama dalam suka dan duka, baik dan jelek sama-sama ditanggung
- Bermain air basah, bermain api hangus: Setiap usaha/pekerjaan niscaya ada resiko/susahnya
- Belum beranak sudah ditimang: Belum berhaisl tetapi sudah bersenang bahagia lebih dulu
- Belum bertaji hendak berkokok:Belum berilmu/kaya/berkuasa sudah menyombongkan diri
- Bagai kacang lupa akan kulitnya: Orang yang tidak tahu diri, lupa asalnya
- Bagai duri dalam daging:Selalu tidak menyenangkan hati dan menggangu pikiran
- Tak ada gading yang tak retak: tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya
- Bagaikan api dalam sekam: perbuatan jahat yang tak tampak
- Sedikit-demi sedikit lama-lama menjadi bukit: Sedikit demi sedikit lama-lama akan banyak
- Bagai pinang dibelah dua: Seseorang yang kembar/sama sifat dan karakternya
- Tak ada rotan akar pun jadi: Apabila yang baik tidak ada, maka yang kurang baik juga sanggup dimanfaatkan
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi: