Pengetahuan : Sejarah dan Riwayat Nabi Muhammad SAW Lengkap dari Lahir Hingga Wafat- Sebagi umat Islam kita wajib berpegang teguh dengan anutan Islam yang telah Nabi Muhammad SAW ajarkan kepada kita. Tahukah kalian Sejarah dari Nabiyullah kita Muhammad SAW.
Kali ini Pelajaran Sekolah Online akan mengupas seputar sejarah singkat nabi Muhammad sebagai Rasul dan tugas besar Beliau dalam memperjuangkan Agama Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir pilihan Allah yang diutus ke muka bumi untuk membawa umat NYA kejalan yang benar dengan memberikan wahyu Allah.
Nabi Muhammad satu-satunya Rasul yang diutus oleh Allah untuk semua ras atau golongan, sebab itulah anutan Nabi Muhammad bersifat Universal. Nabi Muhammad tidak hanya mengajarkan wacana ibadah, melainkan dalam urusan-urussan duniawi yang meliputi semua sisi kehidupan manusia.
Nabi Muhammad mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah. Nama muhammad merupakan nama yang diberikan oleh kakeknya yaitu Abdul Mutlabi yang berarti terpuji.Nabi Muhammad terlahir dari keluarga darah biru Bani Quraishy. Bani Quraishy merupakan keluarga yang membawa anutan islam.
Masa Kelahiran Nabi Muhammad
Sebelum nabi lahir terdapat banyak hal yang terlihat jauh berbeda jikalau dibandingkan pasca kelahiran nabi. Seperti
Masa Jahiliyah
Masa Jahiliyah atau zaman kebodohan. Sebelum kelahiran nabi, para umat nabi ketika itu terbiasa menyembah patung-patung berhala.Mereka juga terbiasa dengan mabuk-mabukkan, bermain judi, melaksanakan maksiat dan merendahkan derajat wanita. Selain itu kehidupannya juga kerap berpindah-pindah suku, atau disebut dengan kabilah. Kehidupannya penuh dengan kebebasan dan tidak mempunyai hukum bermasyarakat, sehingga kehidupan pada masa itu sangatlah kacau.
Tahun Gajah
Dinamakn tahun gajah, sebab pada masa itu merupakan terjadinya insiden penyerbuan kota Mekkah oleh pasukan Abrahan, pada masa kelahiran Nabi. Tahun gajah merupakan tahun terjadinya penyerangan Ka’bah oleh pasukan tentara Raja Abrahan yaitu Gubernur Habsyi di Yaman.
Mereka membawa serombingan pasukan Gajah untuk menghancurkan Ka’bah sebab bangsa Quraisy akan semakin terhormat dan pada setiap tahunnya Ka’bah akan selalu ramai oleh umat yang melaksanakan ibadah Haji. Lalu Abrahan mendirikan gereja besar di Sha’na yang diberi nama Al-Qulles.
Namun, perjuangan tersebut tidak berhasil, sebab tidak seorang[un tiba ke gereja tersebut. Karena itulah, Abrahan sangat murka besar dan kesudahannya mengerahkan serombongan tentara bergajah untuk menyerang Gajah. Namun dalam perjalanannya, didekat Makkah pasukan bergajah tersebut merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta milik kakek nabi Muhammad yaitu Abdul Muthalib.
Ketika Ka’bah hendak dihancurkan, Allah telah mengutus burung Ababil untuk membawa watu Sijjil dengan paruhnya dan menjatuhkan watu tersebut tepat mengenai kepala pada pasukan bergajah hingga tembus ke dalam tubuh hinggan mati.
Peristiwa tersebut terdapat dalam surah Al-Fill ayat 1-5. Pasukan bergajah hancur lebur menerima adzan Allah SWT. Dimasa inilah kemudian lahirlah seorang nabi kiamat dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah, yaitau Muhammad bin Abdullah. Oleh sebab itulah tahun tersebut dijuluki dengan Tahun Gajah. Tahun yang menandi lahirnya nabi Muhammad.
Nasab Nabi Muhammad
nasab merupakan garis keturunan, yaitu sesuatu yang sangat dijaga dan diperhatikan oleh Islam. Demikian pula dengan Nabi Muhammad SAW. dia juga memeiliki keutamaan nasab. Nabi bersabda menyerupai berikut ini :
“Sesungguhnya Allah menentukan Ismail dari bawah umur keturunan Ibrahim. Dan menentukan Kinanah dari bawah umur keturunan Ismail. Lalu Allah menentukan Quraisy dari bawah umur keturunan Kinanah. Kemudian menentukan Hasyim dari bawah umur Quraisy, Dan memilihku dari anak keturuan Hasyim” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Berikut ini merupakan Nasab dari Nabi Muhammad SAW.
Di dalam buku Shahih Bukhari potongan Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Tidak adal perselisihan dari kalangan sejarah, bahwa benar Adnan merupakan anak dari nabi Ismail ‘alaihissala. oleh sebab itu nabi berasal dari kalangan Arab Adnaniyah atau al-arab al-musta’rab.
Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.
Masa kecil nabi Muhammad
Setelah melahirkan, sang ibu segera membawa bayi Muhammad ke kakeknya Abdul Mutahlib. Sang kakek sangat bergembira mendengar informasi kelahiran cucunya. Segera kakek membawa cucunya ke dalam ka’bah untuk berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya.
Anak tersebut diberi nama Muhammad yang berarti Terpuji. Nama tersebut merupakan nama yang belum dikenal oleh masyarakat Arab pada waktu itu. Lalu pada hari ketujuh sesudah kelahirannya, Nabi Muhammad di Khitan.
Nabi Muhammad semenjak kecil telah diberikan kehidupan selayaknya manusia, padahal Beliau sangat dimuliakan oleh Allah SWT, hal tersebut sudah terlihat ketika nabi muhammad masih dalam kandungan sudah ditinggal wafat oleh ayahnya.
Beliau terlahir dalam keadaan yatim dan pasa usia 6 tahun dia ditinggal oleh Ibunya. Beliau menjadi yatim piatu dikala masih berusia 6 tahun. Beliau mencicipi apa yang dialami oleh insan pada umumnya. Dan Pada usia 8 tahun, dia ditinggal wafat oleh kakeknya Adbul Muthalib.Kehidupan Beliau menjadi panutan seluruh umat manusia.
Masa Menyusui
Selain ibunya, Muhammad disusui oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab. Kemudian ibunya mencarikan perempuan pedesaan untuk menyusuinya, maka terpilihlan perempuan berjulukan Halimah binti Abi Dzu’aib dari suku Sa’ad bin bakar, yang kemudian lebih dikenal dengan panggilan Halimah as-Sa’diyah dan berada dalam asuhannya kurang lebih selama 6 tahun. Pada usia 5 bulan Muhammad kecil sudah dapt berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah lancar untuk berbicara. Semasa Kecilnya dia juga telah menggembalakan kambing. Abu Thalib (paman Nabi Muhammad) mengajaknya berdagang ketika usianya 12 tahun ke negeri Syam. Beliau mengasuh nabi semenjak ditinggal wafat oleh kakeknya, dia mengasuh dan menjaga nabi hingga pada usia 40 tahun.
Peristiwa Terbelahnya Dada Muhammad SAW
Pada dikala nabi berusia 5 tahun dan masih dalam perawatan Halimah as-sa’diyah, di perkampungan Bani Sa’ad terjadilah insiden besar yang menjadi penunjuk gejala kenabian kelak. Peristiwa tersebut dikenal dengan pembelahan dada (Syaqqus Shadr).
Peristiwa tersebut terjadi ketika suatu hari Muhammad kecil sedang bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba tiba malaikat Jibril menghampiri dan menyergap Nabi Muhammad. Beliau kemudian dibaringkan, kemudian dada nya dibelah, kemudian diambilnya hati nabi Muhammad selanjutnya dikeluarkan segumpal darah dari nya, kemudian malaikat Jibril berkata ” inilah potongan setan yang ada padamu”. Lalu hati tersebut dicuci dala baskom emas dengan air zam-zam, sesudah itu dikembalikan ketempat semula.
Sementara itu, teman-teman Nabi yang ketika itu sedang bermain dengannya, melaporkan insiden tersebut kepada Halimah seraya berkata ” Muhammad dibunuh, Muhammad dibunuh” , Maka mereka bergegas menghampiri daerah tersebut dan mendapati Muhammad dalam keadaan pucat pasi.
Karena kejadian tersebutlah Halimah sangat khawatir dengan keselamatan muhammad kecil, kesudahannya tak usang kemudian dia tetapkan untuk memulangkan nabi kepada ibunya dikota Mekkah.
Ditinggal Wafat Oleh Ibunya
Setelah tinggal beberapa lama. Oleh ibunya ketika sudah berumur 6 tahun Muhammad diajak untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Maka berangkatlah merka keluar dari kota Mekkah, dengan melaksanakan perjalanan sepanjang 500 km, yang ditemani oleh Ummu Aiman dan didanai oleh Abdul Muthalib. Disana mereka menetap selama sebulan. Dalam perjalanan pulang ke Mekkah, ditengah perjalanan ibunya menderita sakit dan kesudahannya meninggal di perkampungan Abwa yang terletak diantara kota Mekkah dan kota Madinah. Disaat usia masih belia Beliau sudah menjadi Yatim Piatu.
Di Bawah Asuhan Kakek
Setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya. Nabi yang dikala itu masih sangat belia diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib dengan diasuh dan dikasihi melebihi anak-anaknya sendiri. Tapi, kasih sayang yang diberikan oleh kakeknya tidak berlangsung lama, lagi-lagi Nabi mencicipi kehilangan kembali pada usia 8 tahun dengan wafatnya sang Kakek Abdul Muthalib. Namun, sebelum wafat dia berpesan semoga cucunya tersebut dirawat oelh paman dari pihak ayahnya yaitu Abu Thalib.
Dibawah asuhan Pamannya
Selanjutnya nabi berada dalam perawatan dan diasuh dengan baik oleh pamannya yaitu Abu Thalib yang sangat mencintainya. Abu Thalib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain. Beliau merawat, melindungi dan membela nabi bahkan dia diangkat menjadi Rasul. Hal tersebut berlangsung selama 40 tahun. Pada dikala usia 12 tahun , pamannya mengajak muhammad untuk berdagang ke negeri syam.
Pernikahan nabi Muhammad
Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw sesudah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.
Muhammad saw dan Khadijah mempunyai 5 anak yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah dan Ibrahim. Putra nabi wafat ketika masih belia, sedangkan putri nabi yang masih hidup hingga nabi wafat ialah fatimah.
Selain Khadijah, isteri-isteri dia adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mereka semua sesudah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua dia nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dari faktor tiap ijab kabul beliau, semuanya mempunyai korelasi yang besar lengan berkuasa dengan dakwah dan anutan Islam yang dibawanya.
Turunnya Wahyu Kepada Muhammad
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan bulan pahala pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: “1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang membuat insan dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan insan apa yang tidak diketahuinya.”
Setelah mendapatkan wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: “Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana.”
Khadijah kemudian mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan insiden yang gres dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang tiba kepada Muhammad saw itu ialah malaikat yang pernah tiba kepada nabi Musa As.
“Andai kata saya masih hidup dan besar lengan berkuasa di dikala engkau diusir oleh kaummu” kata Waraqah.
“Apakah mereka akan mengusirku?” Tanya Muhammad Saw. “Ya…,” jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
Dakwah Nabi Muhammad
Setelah turunnya wahyu dan Allah memerintahakan Nabi Muhammad untuk memberikan dan mengajarkan anutan islam dan mengajak umat insan untuk menyembah Allah SWT. Pada awal dakwahnya, nabi Muhammad memberikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Selam 3 tahun lamanya, Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dari satu rumah kerumah lainnya.
Kemudian Allah turunkan surah Al-Hijr ayat 94 yang mempunyai arti ” Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr ayat 94). Dengan turunnya ayat ini maka Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan.
Orang-orang yang pertama masuk Agama Islam atau disebut dengan Assabiqunal Awwwalun yaitu keluarga dan para sahabatnya, yaitu: istrinya Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para sahabat Rasul yang lainnya.
Tanggapan orang-orang Quraisy pada dikala itu sangat murka dan melarang penyiaran islam yang dibawa oleh nabi bahkan nyawa nabi Muhammad sangat terancam. Namun Nabi dan para sahabatnya semakin besar lengan berkuasa dan tangguh menghadapi tantangan dan kendala yang dihadapi dengan ketabahan serta sabar walau ejekan, caci maki, olok-olokan dan menentang seluruh anutan Nabi.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad tahun ke-10 pada dikala “Amul Huzni” yaitu tahun murung cita, tahun dimana nabi kehilangan Pamannya Abu Thalib dan Istrinya Siti Khajidah yang wafat serta umat islam dalam keadaan sengsara.
Ditengah periwtisa murung cita tersbut, nabi diajak oleh malaikat jibril Untuk Isra Mi’raj yaitu melaksanakan perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram hingga ke Sidratul Munthaha untuk menghadap Allah untuk mendapatkan perintah shalat lima waktu.
Haji Wada’ Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H nabi melaksanakan haji wada’ atau haji terakhir. Sekita 100 ribu Jamaah turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Dalam wukufnya di Arafah, dia memberikan khutbahnya yang berisi kan wacana larangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan dengan cara yang baik, dan semoga umatnya selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi SAW.
Dalam surat al-maidah ayat 3 dijelaskan yang artinya “Bahwa hari ini telah saya sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh saya cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu” (QS. Al-Maidah ayat 3)
Dengan turunnya ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Setelah berdakwah selama 23 tahun, pada suatu hari dia merasa kurang sehat, tubuh dia semakin lemah, kemudian dia menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti dia dalam shalat. Tepat pada tanggal kelahirannya 12 Rabiul Awwal tahu 11 H dia Wafat dalam usia 63 tahun. Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Kali ini Pelajaran Sekolah Online akan mengupas seputar sejarah singkat nabi Muhammad sebagai Rasul dan tugas besar Beliau dalam memperjuangkan Agama Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir pilihan Allah yang diutus ke muka bumi untuk membawa umat NYA kejalan yang benar dengan memberikan wahyu Allah.
Nabi Muhammad satu-satunya Rasul yang diutus oleh Allah untuk semua ras atau golongan, sebab itulah anutan Nabi Muhammad bersifat Universal. Nabi Muhammad tidak hanya mengajarkan wacana ibadah, melainkan dalam urusan-urussan duniawi yang meliputi semua sisi kehidupan manusia.
Sejarah Nabi Muhammad
Nabi Muhammad terlahir dari seorang Ibu berjulukan Siti Aminah dan Ayahnya berjulukan Abdulah pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 Masehi di kota Mekah pada tahun Fill (tahun Gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 Maasehi di Madinah pada usia 63 tahun. nabi Muhammad lahir dalam keadaan Yatim. Ayahnya, Abdullah wafat ketika Nabi muhammad masih dalam kandungan ibunya.Nabi Muhammad mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah. Nama muhammad merupakan nama yang diberikan oleh kakeknya yaitu Abdul Mutlabi yang berarti terpuji.Nabi Muhammad terlahir dari keluarga darah biru Bani Quraishy. Bani Quraishy merupakan keluarga yang membawa anutan islam.
Masa Kelahiran Nabi Muhammad
Sebelum nabi lahir terdapat banyak hal yang terlihat jauh berbeda jikalau dibandingkan pasca kelahiran nabi. Seperti
Masa Jahiliyah
Masa Jahiliyah atau zaman kebodohan. Sebelum kelahiran nabi, para umat nabi ketika itu terbiasa menyembah patung-patung berhala.Mereka juga terbiasa dengan mabuk-mabukkan, bermain judi, melaksanakan maksiat dan merendahkan derajat wanita. Selain itu kehidupannya juga kerap berpindah-pindah suku, atau disebut dengan kabilah. Kehidupannya penuh dengan kebebasan dan tidak mempunyai hukum bermasyarakat, sehingga kehidupan pada masa itu sangatlah kacau.
Tahun Gajah
Dinamakn tahun gajah, sebab pada masa itu merupakan terjadinya insiden penyerbuan kota Mekkah oleh pasukan Abrahan, pada masa kelahiran Nabi. Tahun gajah merupakan tahun terjadinya penyerangan Ka’bah oleh pasukan tentara Raja Abrahan yaitu Gubernur Habsyi di Yaman.
Mereka membawa serombingan pasukan Gajah untuk menghancurkan Ka’bah sebab bangsa Quraisy akan semakin terhormat dan pada setiap tahunnya Ka’bah akan selalu ramai oleh umat yang melaksanakan ibadah Haji. Lalu Abrahan mendirikan gereja besar di Sha’na yang diberi nama Al-Qulles.
Namun, perjuangan tersebut tidak berhasil, sebab tidak seorang[un tiba ke gereja tersebut. Karena itulah, Abrahan sangat murka besar dan kesudahannya mengerahkan serombongan tentara bergajah untuk menyerang Gajah. Namun dalam perjalanannya, didekat Makkah pasukan bergajah tersebut merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta milik kakek nabi Muhammad yaitu Abdul Muthalib.
Ketika Ka’bah hendak dihancurkan, Allah telah mengutus burung Ababil untuk membawa watu Sijjil dengan paruhnya dan menjatuhkan watu tersebut tepat mengenai kepala pada pasukan bergajah hingga tembus ke dalam tubuh hinggan mati.
Peristiwa tersebut terdapat dalam surah Al-Fill ayat 1-5. Pasukan bergajah hancur lebur menerima adzan Allah SWT. Dimasa inilah kemudian lahirlah seorang nabi kiamat dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah, yaitau Muhammad bin Abdullah. Oleh sebab itulah tahun tersebut dijuluki dengan Tahun Gajah. Tahun yang menandi lahirnya nabi Muhammad.
Nasab Nabi Muhammad
nasab merupakan garis keturunan, yaitu sesuatu yang sangat dijaga dan diperhatikan oleh Islam. Demikian pula dengan Nabi Muhammad SAW. dia juga memeiliki keutamaan nasab. Nabi bersabda menyerupai berikut ini :
“Sesungguhnya Allah menentukan Ismail dari bawah umur keturunan Ibrahim. Dan menentukan Kinanah dari bawah umur keturunan Ismail. Lalu Allah menentukan Quraisy dari bawah umur keturunan Kinanah. Kemudian menentukan Hasyim dari bawah umur Quraisy, Dan memilihku dari anak keturuan Hasyim” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Berikut ini merupakan Nasab dari Nabi Muhammad SAW.
Di dalam buku Shahih Bukhari potongan Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Tidak adal perselisihan dari kalangan sejarah, bahwa benar Adnan merupakan anak dari nabi Ismail ‘alaihissala. oleh sebab itu nabi berasal dari kalangan Arab Adnaniyah atau al-arab al-musta’rab.
Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.
Masa kecil nabi Muhammad
Setelah melahirkan, sang ibu segera membawa bayi Muhammad ke kakeknya Abdul Mutahlib. Sang kakek sangat bergembira mendengar informasi kelahiran cucunya. Segera kakek membawa cucunya ke dalam ka’bah untuk berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya.
Anak tersebut diberi nama Muhammad yang berarti Terpuji. Nama tersebut merupakan nama yang belum dikenal oleh masyarakat Arab pada waktu itu. Lalu pada hari ketujuh sesudah kelahirannya, Nabi Muhammad di Khitan.
Nabi Muhammad semenjak kecil telah diberikan kehidupan selayaknya manusia, padahal Beliau sangat dimuliakan oleh Allah SWT, hal tersebut sudah terlihat ketika nabi muhammad masih dalam kandungan sudah ditinggal wafat oleh ayahnya.
Beliau terlahir dalam keadaan yatim dan pasa usia 6 tahun dia ditinggal oleh Ibunya. Beliau menjadi yatim piatu dikala masih berusia 6 tahun. Beliau mencicipi apa yang dialami oleh insan pada umumnya. Dan Pada usia 8 tahun, dia ditinggal wafat oleh kakeknya Adbul Muthalib.Kehidupan Beliau menjadi panutan seluruh umat manusia.
Masa Menyusui
Selain ibunya, Muhammad disusui oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab. Kemudian ibunya mencarikan perempuan pedesaan untuk menyusuinya, maka terpilihlan perempuan berjulukan Halimah binti Abi Dzu’aib dari suku Sa’ad bin bakar, yang kemudian lebih dikenal dengan panggilan Halimah as-Sa’diyah dan berada dalam asuhannya kurang lebih selama 6 tahun. Pada usia 5 bulan Muhammad kecil sudah dapt berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah lancar untuk berbicara. Semasa Kecilnya dia juga telah menggembalakan kambing. Abu Thalib (paman Nabi Muhammad) mengajaknya berdagang ketika usianya 12 tahun ke negeri Syam. Beliau mengasuh nabi semenjak ditinggal wafat oleh kakeknya, dia mengasuh dan menjaga nabi hingga pada usia 40 tahun.
Peristiwa Terbelahnya Dada Muhammad SAW
Pada dikala nabi berusia 5 tahun dan masih dalam perawatan Halimah as-sa’diyah, di perkampungan Bani Sa’ad terjadilah insiden besar yang menjadi penunjuk gejala kenabian kelak. Peristiwa tersebut dikenal dengan pembelahan dada (Syaqqus Shadr).
Peristiwa tersebut terjadi ketika suatu hari Muhammad kecil sedang bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba tiba malaikat Jibril menghampiri dan menyergap Nabi Muhammad. Beliau kemudian dibaringkan, kemudian dada nya dibelah, kemudian diambilnya hati nabi Muhammad selanjutnya dikeluarkan segumpal darah dari nya, kemudian malaikat Jibril berkata ” inilah potongan setan yang ada padamu”. Lalu hati tersebut dicuci dala baskom emas dengan air zam-zam, sesudah itu dikembalikan ketempat semula.
Sementara itu, teman-teman Nabi yang ketika itu sedang bermain dengannya, melaporkan insiden tersebut kepada Halimah seraya berkata ” Muhammad dibunuh, Muhammad dibunuh” , Maka mereka bergegas menghampiri daerah tersebut dan mendapati Muhammad dalam keadaan pucat pasi.
Karena kejadian tersebutlah Halimah sangat khawatir dengan keselamatan muhammad kecil, kesudahannya tak usang kemudian dia tetapkan untuk memulangkan nabi kepada ibunya dikota Mekkah.
Ditinggal Wafat Oleh Ibunya
Setelah tinggal beberapa lama. Oleh ibunya ketika sudah berumur 6 tahun Muhammad diajak untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Maka berangkatlah merka keluar dari kota Mekkah, dengan melaksanakan perjalanan sepanjang 500 km, yang ditemani oleh Ummu Aiman dan didanai oleh Abdul Muthalib. Disana mereka menetap selama sebulan. Dalam perjalanan pulang ke Mekkah, ditengah perjalanan ibunya menderita sakit dan kesudahannya meninggal di perkampungan Abwa yang terletak diantara kota Mekkah dan kota Madinah. Disaat usia masih belia Beliau sudah menjadi Yatim Piatu.
Di Bawah Asuhan Kakek
Setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya. Nabi yang dikala itu masih sangat belia diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib dengan diasuh dan dikasihi melebihi anak-anaknya sendiri. Tapi, kasih sayang yang diberikan oleh kakeknya tidak berlangsung lama, lagi-lagi Nabi mencicipi kehilangan kembali pada usia 8 tahun dengan wafatnya sang Kakek Abdul Muthalib. Namun, sebelum wafat dia berpesan semoga cucunya tersebut dirawat oelh paman dari pihak ayahnya yaitu Abu Thalib.
Dibawah asuhan Pamannya
Selanjutnya nabi berada dalam perawatan dan diasuh dengan baik oleh pamannya yaitu Abu Thalib yang sangat mencintainya. Abu Thalib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain. Beliau merawat, melindungi dan membela nabi bahkan dia diangkat menjadi Rasul. Hal tersebut berlangsung selama 40 tahun. Pada dikala usia 12 tahun , pamannya mengajak muhammad untuk berdagang ke negeri syam.
Pernikahan nabi Muhammad
Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw sesudah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.
Muhammad saw dan Khadijah mempunyai 5 anak yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah dan Ibrahim. Putra nabi wafat ketika masih belia, sedangkan putri nabi yang masih hidup hingga nabi wafat ialah fatimah.
Selain Khadijah, isteri-isteri dia adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mereka semua sesudah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua dia nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dari faktor tiap ijab kabul beliau, semuanya mempunyai korelasi yang besar lengan berkuasa dengan dakwah dan anutan Islam yang dibawanya.
Turunnya Wahyu Kepada Muhammad
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan bulan pahala pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: “1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang membuat insan dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan insan apa yang tidak diketahuinya.”
Setelah mendapatkan wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: “Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana.”
Khadijah kemudian mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan insiden yang gres dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang tiba kepada Muhammad saw itu ialah malaikat yang pernah tiba kepada nabi Musa As.
“Andai kata saya masih hidup dan besar lengan berkuasa di dikala engkau diusir oleh kaummu” kata Waraqah.
“Apakah mereka akan mengusirku?” Tanya Muhammad Saw. “Ya…,” jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
Dakwah Nabi Muhammad
Setelah turunnya wahyu dan Allah memerintahakan Nabi Muhammad untuk memberikan dan mengajarkan anutan islam dan mengajak umat insan untuk menyembah Allah SWT. Pada awal dakwahnya, nabi Muhammad memberikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Selam 3 tahun lamanya, Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dari satu rumah kerumah lainnya.
Kemudian Allah turunkan surah Al-Hijr ayat 94 yang mempunyai arti ” Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr ayat 94). Dengan turunnya ayat ini maka Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan.
Orang-orang yang pertama masuk Agama Islam atau disebut dengan Assabiqunal Awwwalun yaitu keluarga dan para sahabatnya, yaitu: istrinya Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para sahabat Rasul yang lainnya.
Tanggapan orang-orang Quraisy pada dikala itu sangat murka dan melarang penyiaran islam yang dibawa oleh nabi bahkan nyawa nabi Muhammad sangat terancam. Namun Nabi dan para sahabatnya semakin besar lengan berkuasa dan tangguh menghadapi tantangan dan kendala yang dihadapi dengan ketabahan serta sabar walau ejekan, caci maki, olok-olokan dan menentang seluruh anutan Nabi.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad tahun ke-10 pada dikala “Amul Huzni” yaitu tahun murung cita, tahun dimana nabi kehilangan Pamannya Abu Thalib dan Istrinya Siti Khajidah yang wafat serta umat islam dalam keadaan sengsara.
Ditengah periwtisa murung cita tersbut, nabi diajak oleh malaikat jibril Untuk Isra Mi’raj yaitu melaksanakan perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram hingga ke Sidratul Munthaha untuk menghadap Allah untuk mendapatkan perintah shalat lima waktu.
Haji Wada’ Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H nabi melaksanakan haji wada’ atau haji terakhir. Sekita 100 ribu Jamaah turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Dalam wukufnya di Arafah, dia memberikan khutbahnya yang berisi kan wacana larangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan dengan cara yang baik, dan semoga umatnya selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi SAW.
Dalam surat al-maidah ayat 3 dijelaskan yang artinya “Bahwa hari ini telah saya sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh saya cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu” (QS. Al-Maidah ayat 3)
Dengan turunnya ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Setelah berdakwah selama 23 tahun, pada suatu hari dia merasa kurang sehat, tubuh dia semakin lemah, kemudian dia menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti dia dalam shalat. Tepat pada tanggal kelahirannya 12 Rabiul Awwal tahu 11 H dia Wafat dalam usia 63 tahun. Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:

